Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PPINI) Tri
Firdaus Akbarsyah menyatakan Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan kongres
Notaris dunia pada November 2019.
“Kongres notaris dunia ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan di Asia, karena
selama ini kongres notaris hanya di Amerika ataupun Eropa. Tapi sekarang bisa kita tarik ke
Indonesia,” kata Tri Firdaus usai penandatangan MoU antara Fakultas Hukum Universitas
Pancasila Jakarta (FHUP) dengan Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PPINI) di Ruang
Nusantara FHUP Jakarta, Selasa (19/3).
Tri mengatakan Indonesia tentunya ingin berperan aktif dalam pergaulan notaris dunia sehingga
diharapkan juga akan meningkatkan kualitas notaris Indonesia.
Nantinya dalam kongres tersebut diagenda pemilihan presiden notaris dunia dan juga
pembahasan permasalahan manusia subjek hukum.
“Saat ini calon presiden notaris dunia masih dari Eropa,” katanya.
Dikatakannya notaris merupakan ujung tombak dunia usaha, karena pertama kali ketika
membuat perusahaan maka ke notaris terlebih dahulu. Disinilah kita butuh notaris-notaris yang
handal, jujur dan berwibawa. Notaris ini juga tidak boleh memihak.
Kami berharap dari PPINI ada keseragaman pendidikan notaris di Indonesia. Sekarang ini ada
43 Prodi Kenotariatan namun standar pendidikannya beda-beda.
Untuk itu ada diperlukan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi karena kami yang tahu
di lapangan bagaimana kerja notaris bukan hanya teori-teori tapi praktek di lapangan.
“Praktek ini perlu ditingkatkan terus agar kita bisa menjawab permasalahan yang ada dengan
dituangkan dalam Akte,” jelasnya.
Selama ini, lanjut dia, pembuatan Akte ini hanya copy paste dengan yang ada sebelumnya
karena setiap permasalahan beda-beda solusinya.
“Disinilah perlunya kerja sama dengan PPINI karena kita mengetahui permasalahanpermasalahan
di lapangan dan mencari solusinya,” katanya