
Seiring berjalannya waktu pertumbuhan perekonomian di kota Solo terus mengalami peningkatan. Dari data Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Solo mencatat, pada tahun 2015 kemarin, jumlah nilai investasi mencapai angka 2,3 triliun. Padahal target yang dicanangkan pada tahun tersebut, hanya sebesar Rp 1,5 triliun.
Kepala BPMPT Solo, Toto Amanto menjelaskan, jika nilai investasi ini meningkat sangat tajam.
“Pasalnya, pada tahun 2014 lalu saja, hanya Rp 1,2 triliun saja. Tahun 2016 ini BPMPT meningkatkan jumlah pendapatan investasi, yakni sebesar Rp 2 triliun,” ungkapnya seperti dirilis pemkot surakarta.
Toto pun yakin jika angka tersebut bisa didapatkan, mengingat sudah ada sejumlah pengusaha yang akan berinvestasi di kota Solo.
Toto sangat mendukung, langkah Pemerintah Kota Surakarta untuk menyulap kawasan Solo utara. Pasalnya, disana banyak lahan luas yang sangat cocok untuk usaha, salah satunya di wilayah ring road Mojosongo. Pihak BPMPT akan terus mempromosikan Solo di bagian utara. Tak hanya itu mereka akan tetap melakukan investasi di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Solo Techno Park (STP), hingga pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo.